Mona Triana
Program Studi Ilmu Komunikasi, Pascasarjana FISIP, Universitas Andalas
Abstrak
Habermas menyatakan bahwa ruang publik merupakan semua wilayah atau ruang kehidupan sosial yang memungkinkan adanya terbentuk pendapat umum yang dapat dipahami sebagai ruang publik. Berkaca pada pemikiran Habermas, posisi media massa awalnya menjadi sarana atau distribusi informasi dalam ruang publik. Media massa menjadi katarsis (perekat) kepentingan yang berjalan dalam logika ruang publik. Oleh karena itu, posisi media massa masih sebagai perpanjangan tangan dari manusia. Dalam konteks ruang publik, tentu saja pemerintah dan masyarakat. Saat ini apakah ruang publik di media massa masih ada atau sudah hilang, bersama lahirnya aturan-aturan yang menyempitkan ruang publik itu sendiri.
Kata kunci: media massa, public sphere, Habermas
Abstract
Habermas stated that public space is all areas or spaces of social life that allow public opinion to be formed which can be understood as public space. Reflecting on Habermas’s thinking, the position of the mass media was initially a means or distribution of information in the public sphere. The mass media becomes a catharsis (glue) of interests that run in the logic of the public sphere. Therefore, the position of the mass media is still an extension of human beings. In the context of public space, of course the government and society. Currently, does the public space in the mass media still exist or has it disappeared, along with the birth of regulations that narrow the public space itself.
Keywords: Mass media, public sphere, Habermas
Teks Lengkap :
Download
Leave a Reply